APLIKASI METODE MIXTURE DESIGN PADA FORMULASI MINUMAN FUNGSIONAL SERBUK TEMULAWAK, JAHE MERAH DAN GULA MERAH
Abstrak
ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi terbaik minuman fungsional serbuk temulawak, jahe merah, dan gula aren yang memberikan kualitas minuman instan terbaik dan disukai konsumen. Proses formulasi menggunakan metode desain campuran dalam program Design Expert 7®. Dari program ini diperoleh 16 formulasi dengan proporsi komponen yang berbeda. Hasilnya dianalisis menggunakan ANOVA. Optimasi dilakukan untuk mendapatkan formula yang paling optimal dengan menentukan tujuan dari respon yang diinginkan. Formula yang paling optimum pada pembuatan minuman fungsional temulawak, jahe merah dan gula merah adalah formula 1 dengan proporsi komponen temulawak 26,85%, jahe merah 51,60%, dan gula aren 21,55%. Formula ini memiliki nilai hedonik rasa sebesar 4,08 (sangat disukai), dan aktivitas antioksidan tertinggi sebesar 17,02 g/mL (IC50).
ABSTRACT: The aims of this study was to obtain the best formulation of functional drinks with powdered ginger, red ginger, and palm sugar which provide the best quality of functional drinks and preferred by consumers. The formulation process uses mixture design methods in the Design Expert 7® program. From this program, 16 formulations with different component proportions were obtained. The results were analyzed using ANOVA. The results of this study indicate that the most optimum formula for processing functional drinks from temulawak, red ginger and brown sugar is formula 1 with a proportion of 26.85% temulawak, 51.60% red ginger, and 21.55% palm sugar. This formula has a taste hedonic value of 4.08 (highly preferred), and the highest antioxidant activity of 17.02 g/mL (IC50).
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Afifah E. 2003. Khasiat dan Manfaat Temulawak Rimpang Penyembuh Aneka Penyakit. Agro Media. Jakarta
Andriyani et al. 2015. Effect of Extraction Method on Total Flavonoid, Total Phenolic Content, Antioxidant and Anti-bacterial Activity of Zingiberis officinale Rhizome. Procedia Chemistry 16 (2015) 149-154.
Anonim. 2005. Design Expert 7.0.3. Stat Ease Inc., Minneapolis
Astuti S. 2008. Isoflavon Kedelai Dan Potensinya Sebagai Penangkap Radikal Bebas. Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian Vol. 13, No. 2.
Duweini M, R Trihaditia. 2017. Penentuan Formulasi Optimum Pembuatan Minuman Fungsional Dari Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dengan Penambahan Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L) MERR.) Menggunakan Metode RSM (Response Surface Method). Agroscience Vol. 7 No. 2
Herlina et al. 2002. Khasiat Dan Manfaat Jahe Merah Si Rimpang Ajaib. Agro Media. Jakarta.
Koswara S. 2006. Jahe, Rimpang Dengan Sejuta Khasiat. Ebookpangan.com. Jakarta.
Lestari D M. 2018. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Fenol Daun Gayam (Inocarpus fagiferus Fosb). Biosfera Vol 35, No. 1
Listiana A, Herlina. 2015. Karakterisasi Minuman Herbal Celup Dengan Perlakuan Komposisi Jahe Merah : Kunyit Putih, dan Jahe Merah : Temulawak. Agritepa Vol. 1 No. 2
Mulyawanti I, S Budijanto, S Yasni. 2016. Optimasi Formula dan Struktur Mikroskopik Pasta Bebas Gluten Berbahan Dasar Puree Ubi Jalar Ungu dan Tepung Kacang Hijau. Agritech, Vol. 36, No. 1
Nihayati E. 2016. Peningkatan Produksi dan Kadar Kurkumin Temulawak. Universitas Brawijaya Press. Malang.
Nurmiah S. 2013. Aplikasi Response Surface Methodology Pada Optimalisasi Kondisi Proses Pengolahan Alkali Treated Cottonii (ATC). JPB Kelautan dan Perikanan Vol. 8 No. 1
Oktaviani E. 2018. Penentuan Kadar Flavanoid dan Aktivitas Antioksidan Formula Minuman Instan Ekstrak Belimbing Manis (Averrhoa carambola L.). Fitofarmaka, Vol. 8 No. 1
Prasetyorini, A.K. Sari, M. Miranti. 2018. Formulasi Serbuk Minuman Fungsional Berbasis Tepung Pisang Ambon (Musa acuminta Colla) Yang Diperkaya Dengan Tepung Kacang-kacangan. Jurnal Farmasi Universitas Pakuan.
Pratiwi IDPK, AAS Wiadnyani. 2018. Aktivitias Antioksidan Dan Kandungan Flavonoid Minuman Ready To Serve Dari Ekstrak Daun Cem-Cem (Spondias pinnata (Lf) kurz), Daun Pegagan (Centella asiatica (L) Urban) dan Daun Katuk (Sauropus androgunus (L)). Media Ilmiah Teknologi Pangan Vol.5, No.1 (19-26).
Rukmana R. 1995. Temulawak Tanaman Rempah Dan Obat. Kanisius. Yogyakarta.
Şahin Y B, N Burnak, E A Demirtas. 2015. Mixture Design: A Review of Recent Applications in the Food Industry. Pamukale University Journal of Engineering Sciences 22(4).
Said A. 2007. Khasiat dan Manfaat Temulawak. PT Sinar Wadja Lestari. Jakarta
Sandrasari D, Sabariman M, Azni I. N. 2019. Determination of potential level of Indonesian rhizomes as an antioxidant based on phenolic compound and antioxidant activity IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 383, 012017
Suryanto E, F Wehantouw. 2009. Aktivitas Penangkap Radikal Bebas Dari Ekstrak Fenolik Daun Sukun (Artocarpus altilis F.). Chem. Prog Vol. 2, No. 1
Ekstrak Temulawak. Skripsi Universitas Sahid Jakarta
Wisnu et al. 2015. Pengaruh Suhu dan Waktu Pasteurisasi Terhadap Perubahan Total Fenol Pada Wedang Uwuh Ready To Drink dan Kinetika Perubahan Total Fenol Selama Penyimpanan. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol. VIII, No. 2.
Yuliani S. 2009. Pengembangan Produk Jahe Kering Dalam Berbagai Jenis Industri. Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian Vol.
DOI: https://doi.org/10.36441/jtepakes.v3i1.533
Article Metrics
Abstrak views : 2428 times
PDF views : 1972 times
Dimension Citation Metrics
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Article Metrics
Abstrak views : 2428 timesPDF views : 1972 times
Dimension Citation Metrics
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Jurnal Ini Terindeks di:
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.
View My Stats