POTENSI SENYAWA AKTIF TANAMAN REMPAH TERHADAP KEMASAN EDIBLE FILM ANTIMIKROBA

Nezly Nurlia Putri, Nurul Annazhifah, Ainun Nafisah, Kiki Roidelindho

Abstrak


Kemasan edible film merupakan pengemasan yang tepat untuk mempertahankan kualitas bahan pangan dan memperpanjang umur simpan produk. Edible film berbentuk lapisan tipis yang terbuat dari bahan biopolimer yang aman untuk dikonsumsi serta dapat diurai oleh mikroba.  Penambahan senyawa aktif tanaman rempah berupa antimikroba mampu menghambat pertumbuhan mikroba patogen dan memperbaiki sifat fisik edible film. Penulisan ini dlakukan berdasarkan hasil penelitian terkait senyawa aktif tanaman rempah dan potensinya terhadap kemasan edible film antimikroba, serta tantangan pengembangannya. Metode yang digunakan berupa kajian literatur dengan pendekatan kualitatif. Sumber kajian literatur dikumpulkan melalui unduhan dari database utama yaitu google scholar, research gate, dan science direct dengan rentang tahun terbit jurnal dari 2006 sampai 2022 yang sumber isinya dapat dipertanggungjawabkan dan relevan dengan penelitian atau kajian yang dilakukan. Proses penyeleksian menghasilkan 11 pustaka sesuai kriteria yang memuat edible film antimikroba. Senyawa penyusun edible film berupa senyawa makromolekul alami seperti polisakarida, protein, atau lipid sedangkan senyawa aktif tanaman rempah sebagai zat antimikroba seperti, kunyit putih, lengkuas, daun beluntas, pinang, kayu manis, jahe merah dan bawang putih. zat antimikroba ini mampu menghambat pertumbuhan bakteri E.coli dan S.aureus. Potensinya terhadap edible film antimikroba terbukti mampu menghasilkan karakteristik edible film yang dihasilkan sesuai dengan JIS (1975) dan mampu mencegah kerusakan bahan pangan dimana terdapat zona hambat terhadap bakteri serta memperpanjnag umur simpan bahan pangan. Pemanfaatan edible film secara komersial belum banyak dikembangkan, meskipun jumlah produk olahan minimal meningkat di pasar modern. Beberapa kendala yang dihadapi dalam pengaplikasian edible film antimikroba adalah penambahan zat antimikroba, plastisizer dan bahan tambahan lainnya yang kurang tepat berdampak pada karakteristik edible film yang dihasilkan. Selain itu, Setiap bahan pangan memiliki sifat yang berbeda-beda sehingga membutuhkan informasi yang lebih banyak dalam pengaplikasiannya.

Kata Kunci


edible film, tanaman rempah, zat antimikroba

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Amaliya, R. R., & Putri, W. D. R. (2014). Karakterisasi Edible film dari pati jagung dengan penambahan filtrat kunyit putih sebagai antibakteri. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 2(3) 43-53.

Devita, C. 2013. Perbandingan Metode hidrolisis menggunakan enzim amilase dan asam dalam pembuatan sirup glukosa dari pati ubi jalar ungu (ipomea batatas, l) [Skripsi]. Semarang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Semarang

Handayani, R. & Nurzanah, H. 2018. Karakteristik Edible film pati talas dengan penambahan antimikroba dari minyak atsiri lengkuas. Jurnal Kompetensi Teknik. 10(1) 3-11.

Haraguchi, H., Y. Kuwata, K. Inada, K. Shingu, K. Miyahara, M. Nagao, and A. Yagi. 1996. Antifungal activity from Alpinia galanga and the competition for incorporation of unsaturated fatty acids in cell growth. Planta Medica. 62:308- 313.

Henrique, C. M., Teofilo, R.F., Sabino, L., Ferreira, M. M. C., & Cereda, M. P. 2007. Classification of Cassava starch film by physicochemical properties and water vapor permeability quantification by FTIR and PLS. Journal of Food Science. 74: E184-E189.

Hui, Y. H. 2006. Handbook of Food Science, Technology, and, Engineering. Volume I. CRC Press: USA.

IsmayaF. C., Nurul, H. F., dan Tri, Y. H. 2021. Pembuatan dan Karakterisasi edible film dari nata de coco dan gliserol. Jurnal Teknologimm. 13(1):81-88.

Jamal, Y., Murningsih, T dan P.N. Evita. 1996. Identifikasi minyak atsiri dan uji kuantitatif dari lengkuas merah (Alpinia galanga L.). Bogor: Puslitbang Biologi, LIPI.

Jambeck, J., Geyer, R., Wilcox, C., Siegler, T. R., Perryman, M., Andrady, A., Narayan, R., & Law, K. L. 2015. Plastic Waste Inputs from Land Into the Ocean. Marine Pollution. 347(6223): 768–770.

Karim, W. F. 2021. Kajian Literatur edible film komposit pati limbah kulit pisang cavendish (Musa acuminta cv. cavendish) dengan selulosa pelepah pisang. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Karyantina, M., Suhartatik, N., & Prastomo, F. E. 2021. Potensi Ekstrak kayu manis (Cinnamomum burmannii) sebagai senyawa antimikrobia pada edible film pati sukun (Artocarpus communis). Jurnal Teknologi Hasil Pertanian. 14(2), 75-83.

KLHK. 2019. Data Pengelolaan Sampah. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/.

Kusumawati, D. H., & Putri, W. D. R. 2013. Karakteristik Fisik dan kimia edible film pati jagung yang diinkorporasi dengan perasan temu hitam. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 1(1):90–100.

Krochta, J. M. l994. Edible coating And Films to Improve food Quality. CRC Press Boca Raton: New York.

Lin, D., & Zhao, Y. (2007). Innovations in the Development and Application of Edible Coating for Fresh and Minimally Processed Fruits and Vegetables. Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety, 6(3), 60–75. https://doi.org/10.1111/j.1541-4337.2007.00018.x

Muin, R., Anggraini, D., & Malau, F. 2017. Karakteristik Fisik dan antimikroba edible film dari tepung tapioka dengan penambahan gliserol dan kunyit. Jurnal Teknik Kimia. 23(3):191–198.

Moulia, M. N. 2018. Bionanokomposit Edible Coating atau Film dari Pati Ubi Kayu, Nanopartikel ZnO dan Ekstrak Bawang Putih dengan Kapasitas Antibakteri. [Disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Mudaffar, R. A. 2018. Karakteristik Edible film komposit dari pati sagu, gelatin dan lilin lebah (beeswax). Journal TABARO. 2(2):247–256.

Mulyadi, A. F., Pulungan, M. H., & Qayyum, N. 2016. Pembuatan Edible film maizena dan uji aktifitas antibakteri (kajian konsentrasi gliserol dan ekstrak daun beluntas (Pluchea Indica L.)). Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri, 5(3): 149-158.

Ningsih, W. 2018. Formulasi dan uji efektivitas antibakteri edible film ekstrak biji pinang (areca catechu linn). Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik (JIFFK). 15(2):71 – 76.

Nuansa, M. F., Agustini, T. W., Susanto, E. 2017. Karakteristik dan Aktivitas Antioksidan Edible Film dari Refined Karaginan dengan Penambahan Minyak Atsiri. J. Peng. & Biotek. Hasil Pi. 6(1):54-62.

Pranoto, Y., Rakshit, S., & Saloke, V. 2005. Physical and antibacterial properties of alginate-based edible film incorporate with garlic oil. Food Research International. 38: 267-272.

Prasad, P., Kochhar, A. 2014. Active Packaging in Food Industry: A review. IOSR Journal of Environmental Science, Toxicology and Food Technology. 8(5): 1-7.

Putri, M. K., Karyantina, M., & Suhartatik, N. 2021. Aktivitas Antimikrobia edible film pati kimpul (Xanthosma sagittifolium) dengan variasi jenis dan konsentrasi ekstrak jahe (Zingiber officinale). Jurnal Agrointek. 15(1): 15-24.

Quintavalla, S., & Vicini, L., 2002. Antimicrobial Food Packaging in Meat Industry. Elsevier 62(3): 373-380. https://doi.org/10.1016/S0309-1740(02)00121-3

Rees, L. P., Minney, S. F, Plummer, N. T., Slater, J.H., dan Skyrme, D. A. 1993. A Quantitative assessment of the antimicrobial activity of garlic (Allium sativum). World Journal of Microbiology and Biotechnology. 9: 303–307.

Rizkyati, M., & Winarti. S. 2019. Pengaruh konsentrasi pati garut dan filtrat kunyit putih sebagai antimikroba terhadap karakteristik dan organoleptik edible film. Teknologi Pangan : Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian. 13(2):208-220.

Rojas-Graü MA, Tapia MS, MartínBelloso O. 2208l Using polysaccharide-based edible coatings to maintain quality of fresh-cut Fuji apples. LWT - Food Sci Technol.41(1):139–47.

Sari, R.P., Wulandari, S.T., Whardhani D.H. 2013. Pengaruh penambahan ekstrak bawang putih (Allium sativum) terhadap karakteristik edilbe film pati ganyong (Canna edulis Keer.)

Sholehah, M.M., & Romadhon, W. F. M. 2016. Karakteristik dan aktivitas antibakteri edible film dari refined carageenan dengan penambahan minyak atsiri lengkuas merah (alpinia purpurata). J. Peng. & Biotek. Hasil Pi. 5(3): 1-8.

Siregar, S. H,. & Irma, W. 2012. Pemanfaatan kulit singkong sebagai alternatif bahan baku edible film. Jurnal Photon: 3(1):15–21.

Sudarno, P. A., & Alamsjah, M. A. 2015. Karakteristik edible film dari pati propagul mangrove lindur (Bruguiera gymnorrhiza) dengan penambahan Carboxymethyl Cellulose (CMC) sebagai pemlastis. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 7(2):127–130.

Skurtys, O., Acevedo, C., Pedreschi, F., Enrione, J., Osorio, F., & Aguilera, J. M. 2009. Food Hydrocolloid Edible Films and Coatings. Chile (CL): Departement of Food Science and Technology, Universidad de Santiago de Chile.

Supriyadi. 2016. Community of practitioners: solusi alternatif berbagi pengetahuan antar pustakawan. Lentera Pustaka. 2(2):83–83.

Thirathumthavorn, D., & Charoenrein, S. 2007. Aging effect on sorbitol and non-crystallizing sorbitol plasticized tapioca starch films. Starch 59:493-497.

Widiyanti, N. L. P. M., Mulyadiharja, S. Sukarta, I N. 2016. Analisis ekstrak tumbuhan rempah sebagai preservatives makanan tahu diuji secara in vitro. Jurnal Sains dan Teknologi. 5(2): 833-848.

Winarti, C., Miskiyah & Widaningrum. 2012. Teknologi produksi dan aplikasi pengemas edible antimikroba berbasis pati. 31(3): 85-93.

Yandriani., & Jannah, A. M. 2022. Karakterisasi edible film kulit durian dengan penambahan antibakteri dari ekstrak bawang putih. Jurnal Teknik Kimia, 27(1): 10-19.

Yulistiani, F., Kurnia, D. R. D., AGustina, M. & Istiqlaliyah, Y., 2019. Pembuatan edible film antibakteri bebahan dasar pektin albedosemangka, sagu dan ekstrak bawang putih. Jurnal Fluida, 12(1), 29–34.

Zahedi, Y., Ghanbarzadeh, B., & Sedaghat, N. (2010). Physical properties of edible emulsified films based on pistachio globulin protein and fatty acids. Journal of Food Engineering, 100(1), 102–108.




DOI:

https://doi.org/10.36441/jtepakes.v5i1.1670

Article Metrics

Abstrak views : 1916 times
PDF views : 1525 times

Dimension Citation Metrics

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Jurnal Ini Terindeks di:

width= width= width= width= 

width=

 


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

 

 

 

View My Stats