PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGERINGAN TERHADAP MUTU TEH DAUN KETUL (Bidens pilosa L.)

Magdalena Etika, Giyatmi Giyatmi

Abstrak


ABSTRAK:  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu dan lama pengeringan terhadap mutu teh daun ketul yang meliputi kadar air, kadar abu, aktivitas antioksidan, organoleptik (warna, aroma dan rasa) teh daun ketul (Bidens pilosa). Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan 9 perlakuan dan 2 ulangan. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) serta uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Perlakuan terdiri dari dua faktor yaitu suhu (50, 55 dan 60°C) dan lama pengeringan (120, 150 dan 180 menit). Hasil penelitan menunjukkan bahwa suhu pengeringan dalam pembuatan teh daun ketul memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar air, kadar abu, aktivitas antioksidan dan organoleptik (aroma). Penelitian ini menunjukkan bahwa pengeringan pada suhu 60°C dan lama pengeringan selama 180 menit menghasilkan teh daun ketul dengan mutu terbaik yaitu kadar air sebesar 7,25%, kadar abu sebesar 7,52%, aktivitas antioksidan sebesar 8,68% dengan warna agak disukai yaitu kuning agak kecoklatan, aroma agak disukai yaitu agak langu dan rasa agak disukai yaitu sepat.
ABSTRACT:The aim of this research was conducted the effect of temperature and drying time on the quality of ketul leaf tea which includes moisture content, ash content, antioxidant activity, organoleptic (color, aroma and taste) of ketul leaf tea (Bidens pilosa L.). This study was designed using a Factorial Completely Randomized Design (RALF) with 9 treatments and 2 replications. The results of the observation were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) diversity analysis and analyzed further by Duncan's Multiple Range Test (DMRT) at 5% level. The treatments consisted of two factors with the temperatures (50, 55 and 60°C) and drying times (120, 150 and 180 minutes). The results showed significantly different effects on moisture content, ash content, antioxidant activity and organoleptic (aroma). This research has shown that drying at temperature 60°C and drying time for 180 minutes produces ketul leaf tea withthe best quality with moisture content 7,25%, ash content 7,52%, antioxidant activity 8,68%, with a rather preferred color that is slightly brownish yellow, the aroma is rather preferred that is rather unpleasant and the taste is rather preferred that is tight.

Kata Kunci


Ketul, Suhu, Lama Pengeringan, Teh

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Adedapo, A. A., F. Jimoh and A. J. Afolayan. 2011. Comparison of The Nutritive Value and Biological Activities of The Acetone, Methanol and Water Extracts of The Leaves of Bidens pilosa and Chenopodium album. Acta Poloniae Pharmaceutica-Drug Research, 68 (1): 83-92.

Alasa, A. N. 2017. Analisis Kadar Total Metabolit Sekunder Ekstrak Etanol Daun Tamoenju (Hibiscus surattensis L.). KOVALEN, 3 (3): 258-268. ISSN: 2477-5398.

Ana, T. S. 2011. Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan Terhadap Kadar Vitamin A dan Vitamin C, serta Aktivitas Antioksidan Teh Daun Kelor (Moringa oleifera Lam). [Skripsi]. Universitas Pembangunan Nasional.

Astawan, M dan A. L. Kasih. 2008. Khasiat Warna-warni Makanan. Jakarta: PT Gramedia.

Asri, N. D. 2009. Efek Perbedaan Teknik Pengeringan Terhadap Kualitas, Fermentabilitas dan

Kecernaan Hay Daun Rami (Boehmeria nivea L. Gaud). [Skripsi]. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Cui, C. B., C. Xu., Q. Q. Gu., S. D. Chu., H. H. Ji dan G. Jing. 2004. A New Furostanol Saponin from The Water-Extract of Dioscorea nipponica Mak., The Raw Material of The Traditional Chinese Herbal Medicine Wei Ao Xin. Chinese Chemical Letters, 15 (10): 1191-1194.

Ergina, S. Nuryanti dan I. D. Pursitasari. 2014. Uji Kualitatif Senyawa Metabolit Sekunder pada Daun Palado (Agave angustifolia) yang Diekstraksi dengan Pelarut Air dan Etanol. J. Akad. Kim, 3 (3): 165-172. ISSN: 2302-6030.

Erukainure, O. L., O. V. Oke and A. J. Ajiboye. 2011. Nutritional Qualities and Phytochemical

Constituents of Clerodendrum volubile, A Tropical Nonconventional Vegetable. International Food Research Journal, 18 (4): 1393-1399.

Handayani, S. 2013. Kandungan Flavonoid Kulit Batang dan Daun Pohon Api-Api (Avicennia marina (Forks.)Vierh.) sebagai Senyawa Aktif Antioksidan. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Husni, A., D. R. Putra dan I. Y. B. Lelana. 2014. Aktivitas Antioksidan Padina sp. pada Berbagai Suhu dan Lama Pengeringan. JPB Perikanan, 9 (2): 165-173.

Isnindar., S. Wahyuono dan E. P. Setyowati. 2011. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Antioksidan Daun Kesemek (Diospyros kaki Thunb.) Dengan Metode DPPH (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil). Majalah Obat Tradisional, 16 (3): 157-164.

Katno., A. P. Kusumadewi dan Sutjipto. 2008. Pengaruh Waktu Pengeringan Terhadap Kadar Tanin Daun Jati (Guazuma ulmiolia Lamk.). Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia, 1 (1).

Lestari, M., E. R. M. Saleh dan H. Rasulu. 2018. Pengaruh Umur Daun Pala dan Jenis Pengeringan Terhadap Sifat Kimia dan Organoleptik Teh Herbal Daun Pala. TECHNO: JURNAL PENELITIAN, 7 (2): 177-190. ISSN: 2580-7129.

Noviana, D. 2018. Pengaruh Lama Pengeringan Terhadap Mutu Teh Bunga Kenanga (Cananga odorata). [Skripsi]. Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram.

Porto, D. D., A. T. Henriques and A. G. Fett-Neto. 2009. Bioactive Alkaloids from South American Psychotria and Related Species. The Open Bioactive Compounds Journal, 2: 29-36.

Rahmat, H. 2009. Identifikasi Senyawa Flavonoid pada Sayuran Indigenous Jawa Barat. [Skripsi]. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian.

Saifudin, A., V. Rahayu., H. Y. Teruna. 2011. Standardisasi Bahan Obat Alam. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Subhuti, D. 2013. Bidens: A Popular Remedy Escapes Notice of Western Practitioner. Institute for Traditional Medicine, Portland.

Waji, R. A dan A. Sugrani. 2009. Makalah Organik Bahan Alam Flavonoid (Quercetin). Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanudin.

Widyanto, P. S dan A. Nelistya. 2008. Rosella: Aneka Olahan, Khasiat dan Ramuan. Jakarta: Penebar Swadaya.

Winarno, F. G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Yamin, M., D. F. Ayu dan F. Hamzah. 2017. Lama Pengeringan Terhadap Aktivitas Antioksidan dan Mutu Teh Herbal Daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.). Jom Faperta, 4 (2): 1-15.

Yuhernita dan Juniarti. 2011. Analisis Senyawa Metabolit Sekunder dari Ekstrak Methanol Daun Surian yang Berpotensi Sebagai Antioksidan. Makara Sains.




DOI:

https://doi.org/10.36441/jtepakes.v2i1.496

Article Metrics

Abstrak views : 3113 times
PDF views : 1488 times

Dimension Citation Metrics

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Jurnal Ini Terindeks di:

width= width= width= width= 

width=

 


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

 

 

 

View My Stats