DAMPAK INTERVENSI TERHADAP ASPEK KEAMANAN PANGAN SERTA DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN DI SENTRA USAHA TEMPE

Shanti Pujilestari, Giyatmi Giyatmi, Iman Basriman, Siti Chairiyah Batubara

Abstrak


Bantuan berupa peralatan dan lingkungan kerja yang hygienis, tidak mempunyai dampak yang berarti bila tidak diiringi dengan perubahan pengetahuan, sikap dan praktek dari pengrajin tempe pada terwujudnya keamanan pangan dan diversifikasi produk olahan tempe demi peningkatan produksi tempe. Tujuan penelitian adalah untuk: 1) Mengetahui karakteristik pengrajin tempe; 2) Mengetahui perbedaan antara pengetahuan, sikap dan praktek sebelum dan setelah intervensi; dan 3) Mengetahui diversifikasi produk olahan tempe setelah intervensi. Metode penelitian ini adalah quasy experimental dengan pendekatan pre-post test design. Data dianalisis dengan uji paired t test untuk membandingkan pengetahuan, sikap dan praktek keamanan pangan sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik pengrajin tempe di sentra produksi tempe mayoritas adalah dewasa tengah (41 – 65 tahun) (72%), laki-laki (56%) dan lulusan SD (40%), posisi pengrajin tempe adalah pemilik dan terlibat dalam pengolahan, pengemasan serta pemasaran (32%), dan penghasilan Rp. 2.000.000 ≤ Rp. 3.000.000 sebanyak 36%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan intervensi pelatihan keamanan pangan maka terjadi peningkatan pengetahuan dan praktek keamanan pangan (p=0.01 dan p=0.00 (p<0,05)). Diversifikasi olahan produk tempe sampai pada tahap telah melakukan produksi dalam skala kecil setelah dilakukan pelatihan pengolahan produk olahan tempe, masalah yang dihadapi dalam kegiatan produksi dan pemasaran.

 

ABSTRACT: The assistance in the form of hygienic equipment and working environment has no significant impact if it is not accompanied by the change of knowledge, attitude and practice of tempe craftsmen in the realization of food safety and diversification of tempe processed products to increase tempe production. The research objectives are: 1) Knowing the characteristics of tempe craftsmen; 2) Knowing the difference between knowledge, attitude and practice before and after intervention; and 3) Knowing the diversification of processed products tempe after intervention. This research method is aquasy eksperiment with pre-post test design approach. Data werw analyzed by paired t test to compare knowledge, attitude and practices of food safety before and after the intervation. The results showed that the characteristics of tempe craftsmen are mostly middle adult (41-65 years old) is 72%, males is 56%, and elementary school graduates is 40%, tempe craftsmen are the most owner and involved in processing, packaging and marketing is 32% ; and Rp. 2.000.000 ≤ Rp. 3.000.000 income is 36%. The results showed that after the intervention of food safety training there was an increase of knowledge and practice of food safety p = 0.01 and p = 0.00 (p <0.05). Diversification of processed products tempe until the stage has been doing production on a small scale, the problems encountered are in the production and marketing activities.

Keywords: intervention, knowledge, attitude, practice, food savety, diversification


Kata Kunci


intervensi, pengetahuan, sikap, praktek, keamanan pangan, diversifikasi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aprilyanti, S. Pengaruh Usia dan Masa Kerja terhadap Produktivitas Kerja (Studi Kasus: PT Oasis Water International Cabang Palembang). Jurnal Sisitem dan Manajemen Industri. 1(2): 68-72.

Astawan, Made. 2008. Sehat dengan Tempe. Dian Rakyat, Jakarta.

Bela, A, Surwati, S & Rustamadji. 2018. Intervensi CBIA untuk Meningkatkan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Penggunaan Antibiotik yang Rasional kepada Anggota Bina Keluarga Balita. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 29(2). 165-169.

Firmansyah, Z. 2015. Analisis Pengaruh Umur, Pendidikan dan Upah terhadap Produktifitas Tenaga Kerja. Economic Development Analysis Journal. 4(1): 91-97.

Karyadi, D. 1996. Perkembangan Tempe di Lima Benua (dalam Bunga rampai tempe Indonesia). Yayasan Tempe Indonesia, Jakarta.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012. Pangan. Jakarta.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2004. Gizi, Keamanan dan Mutu Pangan. Jakarta.

Nuryani, N, & Paramata, N. 2018. Intervensi Pendidik Sebaya meningkatkan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Gizi Seimbang pada Remaja di MTsN Model Limboto. Indonesian Journal of Human Nutrition. 5(2): 96-112.

Peter, JP, & Olson, JC. 2000. Consumer Behavior. Perilaku Konsumen and Strategi Pemasaran. Terjemahan. Jakarta: Erlangga

Putri, KE, Adam FP, & Wenno, NF. 2017. Karakteristis Tenaga Kerja Industri Kecil di UD.SR Kelurahan Rijali Kecamatan Sirimau Kota Ambon. Jurnal Agrobisnis Kepulauan. 5(1): 60-71.

Roni, T, Ruhmawati, T & Sukandar, D. 2013. Hubungan Pendidikan dan Penghasilan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 12(1): 22-25.

Winarno, GF. 1997. Kumpulan Tulisan Naskah Akademis Keamanan Pangan. Pusat Studi Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor.

Wardani, DK. 2013. Pengaruh Sikap Pengetahuan Keselamatan Kerja dan Iklim Tenaga Kerja terhadap Perilaku Keselamatan pada Karyawan Produksi PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Sripsi. Jurusan Spikologi Fakultas Pendidikan Spikologi Universitas Muhammadiah.




DOI:

https://doi.org/10.36441/jtepakes.v1i2.204

Article Metrics

Abstrak views : 631 times
PDF views : 328 times

Dimension Citation Metrics

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Jurnal Ini Terindeks di:

width= width= width= width= 

width=

 


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

 

 

 

View My Stats