FORMULASI BAHAN MAKANAN CAMPURAN BERBAHAN DASAR KEDELAI, BERAS MERAH, DAN PISANG KEPOK UNTUK MAKANAN PENDAMPING-ASI

Intan Nurul Azni

Abstrak


Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) merupakan hal yang penting bagi pertumbuhan bayi dengan memperhatikan baik bentuk maupun jumlahnya. Pengembangan produk MP-ASI dilakukan melalui pengembangan formula makanan tambahan yang sesuai dengan standar gizi anak berupa bahan makanan campuran (BMC). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula bahan makanan campuran berbasis tepung kedelai, tepung beras merah, dan tepung pisang kepok yang memiliki nilai kalori dan protein yang memenuhi kebutuhan gizi pada anak berusia diatas 6 bulan. Penelitian ini terdiri dari 4 tahap, yaitu: pembuatan formula BMC, pengujian proksimat BMC, analisis organoleptik dengan uji hedonik, dan uji mikrobiologi dari formula terpilih. Bahan-bahan BMC terdiri dari tepung kedelai, tepung beras merah, tepung pisang kepok, susu skim, gula bubuk, serta minyak zaitun. Penelitian ini terdiri dari 3 formula dengan kadar tepung kedelai, tepung beras merah, dan tepung pisang kepok yang berbeda. Perbandingan tepung kedelai:tepung beras merah: tepung pisang kepok: susu skim: tepung gula: minyak zaitun pada Formula 1 (F1) adalah 30:15:15:30:5:5; F2 adalah 25:20:15:30:5:5; dan F3 adalah 25:15:20:30:5:5. Berdasarkan uji proksimat, ketiga formula telah memenuhi standar SNI MP-ASI 01-7111.1-2005 untuk kadar air. Sedangkan untuk kadar abu dan karbohidrat lebih tinggi dibanding SNI tersebut. Untuk kadar protein, F3 sudah sesuai SNI, namun F1 dan F2 di atas SNI. Untuk kadar lemak F1 dan F2 sudah sesuai dengan SNI, namun F3 di atas SNI. Berdasarkan hasil organoleptik, F3 memiliki skor yang tertinggi untuk semua parameter. Berdasarkan uji mikrobiologis, F3 sesuai standar SNI MP-ASI 01-7111.1-2005 untuk parameter MPN coliform, Escherichia coli, Salmonella sp, dan Staphylococcus aureus.

 

ABSTRACT: Giving complementary feeding is important for infant's growth by considering both source and quantity. Developing complementary feeding products was carried out by formulating supplementary foods that are in accordance with children's nutritional standards in the form of composite foods. This study aims to obtain some formulas from the mixture of soybean flour, red rice flour, and kepok banana flour which have sufficient caloric and protein content to meet nutritional needs of children over 6 months. This study consisted of 4 steps composite foods formulation, proximate analysis, organoleptic analysis with hedonic tests, and microbiological tests for selected formulas. The ingredients of complimentary foods were soy flour, brown rice flour, kepok banana flour, skim milk, powdered sugar, and olive oil. This study consisted of 3 formulas with different levels of soy flour, brown rice flour, and kepok banana flour. The ratio of soy flour: brown rice flour: kepok banana flour: skim milk: powdered sugar: olive oil for Formula 1 (F1) was 30: 15: 15: 30: 5: 5; F2 was 25: 20: 15: 30: 5: 5; as well as F3 was 25: 15: 20: 30: 5: 5. Based on the proximate test, the three formulas met the SNI MP-ASI 01-7111.1-2005 standard for moisture content. While for ash and carbohydrate contents had a higher value than the SNI. The protein content of F3 was in accordance with SNI, but F1 and F2 were above SNI. Fat content for F1 and F2 were in accordance with SNI, but F3 was above SNI. Based on organoleptic results, F3 had the highest score for all parameters. Based on microbiological tests, F3 met with SNI MP-ASI standard 01-7111.1-2005 for MPN coliform, Escherichia coli, Salmonella sp, and Staphylococcus sp parameters. Keywords: Complementary feeding, composite foods, kepok banana, red rice, soy bean


Kata Kunci


Bahan makanan campuran, beras merah, kedelai, MP-ASI, pisang kepok

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Ardhianditto, D., Anandito, R.B.K., Parnanto, N.H.R., & Rahmawati, D., 2013. Kajian karakteristik bubur bayi instan berbahan dasar tepung millet kuning (Panicum sp) dan tepung beras merah (Oryza nivara) dengan flavor alami pisang ambon (Musa x paradisiaca l) sebagai makanan pendamping ASI (MP-ASI). Jurnal Teknosains Pangan, 2(1), hal. 88-96.

Candra, A., 2017. Suplementasi mikronutrien dan penanggulangan malnutrisi pada anak usia di bawah lima tahun (Balita). JNH, 5(3), hal. 1-8.

Danarsi, C.S., & Noer, E.R., 2016. Pengaruh lama penyimpanan terhadap mutu mikrobiologi makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) bubur instan dengan substitusi tepung ikan gabus dan tepung labu kuning. Journal of Nutrition College, 5(2), hal. 58-63.

Gardjito, M., Djuwardi, A., & Harmayani, E., 2013. Pangan nusantara: karakteristik dan prospek untuk percepatan diversifikasi Pangan. Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Indriyani, F., Nurhidajah, & Suyanto, A., 2013. Karakteristik fisik, kimia dan sifat organoleptik tepung beras merah berdasarkan variasi lama pengeringan. Jurnal Pangan dan Gizi, 4(8), hal. 27-43.

Infantriani, A.S., 2016. Pengembangan bahan makanan campuran berbasis tepung kacang hijau dengan nilai mutu protein yang tinggi untuk balita gizi kurang. Fakultas Kesehatan Universitas MH Thamrin Jakarta.

International Organization for Standardization (ISO), 2002. ISO 6579:2002: Microbiology of food and animal feeding stuffs -- Horizontal method for the detection of Salmonella spp [Online] Tersedia di https://www.iso.org/standard/29315.html. [Diakses pada tanggal 25 Maret 2019].

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018. Hasil Utama RISKESDAS 2018 [Online] Tersedia di http://www.depkes.go.id/resources/download/info-terkini/materi_rakorpop_2018/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf. [Diakses pada tanggal 25 Maret 2019].

Listyoningrum, H., & Harijono, 2015. Optimasi susu bubuk dalam makanan pendamping ASI (MP-ASI). Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(4), hal. 1302-1312.

Mufida, L., Widyaningsih, T.D., & Maligani, J.M., 2015. Prinsip dasar makanan pendamping air susu ibu mp-asi untuk bayi 6-24 bulan: kajian pustaka. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(4), hal. 1646-51.

Purawisastra, S., Slamet, D.S., & Soetrisno, U.S.S., 1993. Perubahan kandungan protein dan komposisi asam amino kedelai pada waktu pembuatan tempe dan tahu. Penelitian Gizi dan Makanan, 16, hal. 117-124.

Purnamasari, E.W., & Harijono, 2014. Optimasi kadar kalori dalam makanan pendamping ASI (MP-ASI). Jurnal Pangan dan Agroindustri, 2(3), hal. 19-27.

Purwanto, & Hersoelistyorini W., 2011. Studi pembuatan makanan pendamping asi (MP-ASI) menggunakan campuran tepung kecambah kacang kedelai, kacang hijau, dan beras. Jurnal Pangan dan Gizi, 2(3), hal. 43-54.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian. 2016. Outlook Komoditas Pertanian Sub Sektor Hortikultura [Online] Tersedia di http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/167090-[_Konten_]-Konten%20D1900.pdf. [Diakses pada 25 Maret 2019].

Qohar, R.A., 2014. Analisis kelayakan pengembangan usaha beras merah organik (studi kasus: UD Sirtanio, Banyuwangi, Jawa Timur). Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Rahayu, S., Srihadi, E., Mahardika, H., Subroto, A., Chalid, D.A., Cholid, S., & Rumantir, V.W., 2015. Studi identifikasi ketahanan pangan & preferensi konsumen terhadap konsumsi bahan pangan pokok kedelai. Kementerian PPN/BAPPENAS, Jakarta.

Rani, H., Zulfahmi, & Widodo, Y.R., 2013. Optimasi proses pembuatan bubuk (tepung) kedelai. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 13(3), hal. 188-96.

Setiawati, H., Marsono Y., & Sutedja A.M., 2013. Kadar antosianin dan aktivitas antioksidan flake beras merah dan beras ketan hitam dengan variasi suhu perebusan. Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi, 12(1), hal. 29-38.

Soetrisno, U., & Julianti, E.D., 2007. Pengembangan makanan formula anak balita menggunakan berbagai jenis ikan laut dan rumput laut. PGM, 30(1), hal. 1-7.

Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-2891-1992, 1992. Cara uji makanan dan minuman. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-7111.1-2005, 2005. Makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI)-bagian 1: bubuk instan. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

Sugiarto, R., Kristanto, B.A., & Lukiwati, D.R., 2018. Respon pertumbuhan dan produksi padi beras merah (Oryza nivara) terhadap cekaman kekeringan pada fase pertumbuhan berbeda dan pemupukan nanosilika. J. Agro. Complex, 2(2), hal. 169-179.

Syntia, I.A., 2015. Formulasi tepung tempe dan tepung ikan teri nasi terhadap mutu bubur bayi instan. Fakultas Teknologi Pangan dan Kesehatan Universitas Sahid Jakarta.

Tamrin R., & Pujilestari S., 2016. Karakteristik bubur bayi instan berbahan dasar tepung garut dan tepung kacang merah. Konversi, 5(2), hal. 49-58.

US Food & Drug Administration (FDA), 2001. BAM: Staphylococcus aureus [Online] (diupdate 31 Oktober 2017) Tersedia di https://www.fda.gov/food/foodscienceresearch/laboratorymethods/ucm071429.htm. [Diakses pada tanggal 25 Maret 2019].

US Food & Drug Administration (FDA), 2002. BAM 4: Enumeration of Escherichia coli and the Coliform Bacteria [Online] (diupdate 5 Juli 2018) Tersedia di https://www.fda.gov/food/foodscienceresearch/laboratorymethods/ucm064948.htm. [Diakses pada tanggal 24 Maret 2019].

Yani, A., Arief, R.W., & Mulyanti, N., 2013. Processing of banana flour using a local banana as raw materials in Lampung. International Journal on Advanced Science Engineering Information Technology, 3(4), pp. 26-30.




DOI:

https://doi.org/10.36441/jtepakes.v1i1.164

Article Metrics

Abstrak views : 8179 times
PDF views : 3450 times

Dimension Citation Metrics

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Jurnal Ini Terindeks di:

width= width= width= width= 

width=

 


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

 

 

 

View My Stats