SOSIALISASI TEKNOLOGI PRODUKSI BIOGAS TERINTEGRASI DI AGROWISATA BANGKA BOTANICAL GARDEN (BBG) PANGKAL PINANG

https://doi.org/10.36441/kewirausahaan.v2i1.268

Authors

  • Julfi Restu Amelia Fakultas Teknologi Pangan dan Kesehatan, Universitas Sahid Jl.Prof. Dr. Soepomo No.84, Tebet, Jakarta Selatan

Keywords:

Bangka Botanical Garden, Agrowisata, Biogas, Teknologi Terintegerasi, Peternakan Sapi

Abstract

Bangka Botanical Garden atau BBG merupakan salah satu icon agrowisata favorit di Bangka Belitung. Salah satu agrowisata yang terdapat di BBG yakni peternakan sapi. Tujuan dari kegiatan ini yakni melakukan sosialisasi dan meningkatkan pemahaman karyawan BBG tentang teknologi biogas terintegrasi, di kawasan agrowisata BBG yang bertujuan dalam mendukung konsep agrowisata berkelanjutan. Metode kegiatan terdiri dari 3 tahap, yakni mengumpulkan data/fakta/informasi, melakukan sosialisasi teknologi peternakan sapi terintegrasi, dan melakukan evaluasi kegiatanHasil sosialisasi menujukkan bahwa setelah mengikuti sosialisasi, peserta sosialisasi memiliki peningkatan pemahaman terhadap pengolahan limbah menjadi pupuk kompos, liquid fertilizer, biogas, dan lainnya. Peserta juga memiliki peningkatan pemahaman dalam teknologi produksi biogas terintegrasi serta memiliki peningkatan keinginan untuk mempelajari lebih lanjut mengenai teknologi produksi biogas terintegrasi dan pemanfaatan dari teknologi tersebut. Hasil sosialisasi juga menujukkan bahwa peserta menginginkan adanya sosialisasi agar dilaksanakan secara berkelanjutan dengan diadakannya pelatihan secara terpadu agar peserta dapat lebih memahami konsep teknologi produksi biogas terintegrasi.

References

Bangkatour.com. (2012). Bangka Botanical Garden (BBG).

http://bangkatour.com/bangka-botanical-garden/

BPTP Bangka Belitung. (2018). Pembuatan Bio Urine Berbahan Baku Urine Ternak Sapi.

http://babel.litbang.pertanian.go.id/index.php/sdm-2/15-info-teknologi/691-

pembuatan-bio-urine-barbahan-baku-urine-ternak-sapi

Ditjen PPHP Departemen Pertanian RI. (2009). Biogas skala rumah tangga, program bio

energi pedesaan (BEP). Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian- Ditjen PPHP

Departemen Pertanian RI. Jakarta.

Hanif, A. (2010). Studi Pemanfaatan Biogas Sebagai Pembangkit Listrik 10 KW

Kelompok Tani Mekarsari Desa Dander Bojonegoro Menuju Desa Mandiri Energi.

ITS. Surabaya.

Hariansyah, M. (2009). Pemanfaatan Kotoran Ternak Sapi Sebagai Penghasil Bio Gas.

Protech Jurnal Teknik Volume: 8. No 1 April 2009, ISSN 1412-503X.

Haryati, T. (2006). Biogas: limbah peternakan yang menjadi sumber energi alternatif.

Wartazoa. 16(3): 160-169.

Lingga, P. (1991). Pupuk dan Pemupukan. Rajawali Press, Jakarta.

Lingga, P. (2002). Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Penebar Swadaya, Jakarta,

Hal.

Ortiz-Hernández, Y. D., & Carrillo-Salazar, J. A. (2012). Pitahaya (Hylocereus spp.): a

short review. Comunicata Scientiae, 3(4), 220-237.

Priyanti, A. (2007). Dampak Program Sistem Integrasi Tanaman Ternak terhadap Alokasi

Waktu Kerja, Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga Petani. Disertasi.

Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Raini, M., & Isnawati, A. (2011). Kajian: khasiat dan keamanan stevia sebagai pemanis

pengganti gula. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 21(4 Des).

Sulistyawati, E., Mashita, N., & Choesin, D. (2007). Pengaruh agen dekomposer terhadap

kualitas hasil pengomposan sampah organik rumah tangga. Jurnal Penelitian Sains

& Teknologi, Bandung, Institut Teknologi Bandung.

Suprayogi, A., Latif, H., & Ruhyana, A. Y. (2013). Peningkatan produksi susu sapi perah

di peternakan rakyat melalui pemberian katuk-IPB3 sebagai aditif pakan. Jurnal

Ilmu Pertanian Indonesia, 18(3), 140-143.

Wahyuni, S. (2013). Panduan praktis biogas. Penebar Swadaya Grup.

Widyastuti, F. R., Purwanto, P., & Hadiyanto, H. (2013). Potensi Biogas Melalui

Pemanfaatan Limbah Padat Pada peternakan Sapi Perah Bangka Botanical Gard

Published

2021-02-14