PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN PEMBUATAN MASKER BUBUK WAJAH SUSU KAMBING TEMULAWAK UNTUK KECANTIKAN KULIT
Keywords:
Susu Kambing, Temulawak, Masker BubukAbstract
Susu kambing kaya akan anti oksidan yang bisa melawan radikal bebas penyebab penuaan kulit serta membantu proses regenessrasi kulit, menghilangkan sel kulit mati serta mengandung protein dan vitamin yang berperan untuk menghaluskan kulit. Susu kambing juga memiliki kandungan Alpha-hidroxyl Acid (AHA) yang berperan sebagai eksfoliator yang ampuh untuk menghilangkan noda dan jerawat. Temulawak (Curcuma Xanthorhiza Roxb) adalah salah satu tumbuhan obat keluarga Zingiberaceae yang banyak tumbuh dan digunakan sebagai bahan baku obat tradisional di Indonesia Tumbuhan temulawak secara empiris banyak digunakan sebagai obat tunggal maupun campuran. Terdapat lebih dari 50 resep obat tradisional menggunakan temulawak Secara empiris rimpang temulawak diketahui memiliki banyak manfaat yang salah satunya sebagai antioksidan (WHO 1999). Pengabdian ini menggunakan produk susu kambing bubuk dan tanaman tradisional temulawak (Curcuma Xanthorhiza Roxb). Tujuan pengabdian ini memberikan keterampilan kepada ibu ibu dan remaja putri agar mereka dapat membuat sendiri produk kecantikan tradisional sehingga ibu ibu dan remaja putri tidak perlu menggunakan produk bahan kimia berlebih yang akan berdampak negatif bagi kesehatan kulitnya. Metode yang dilakukan selama sehari pada tanggal 27 oktober 2022, dengan memberikan pelatihan dan workshop bertempat di aula Kantor Desa Kelurahan Lette, Kecamatan Mariso Kota Makassar, dalam bentuk pelatihan pembuatan masker. Adapun hasil dari kegiatan ini adalah ibu ibu dan remaja putri dapat membuat masker bubuk susu kambing temulawak dan menjadikannya sebagai ide home industri.References
Asni Hasanuddin, Dita Ellyana Artha, Andi Haslinah, & Ardiansah Hasin. (2022). Penyuluhan Sanitasi Lingkungan Sebagai Upaya Peningkatan PHBS Masyarakat Dalam Mengatasi Dampak Terjadinya Bencana Banjir Kabupaten Pangkep 2022. Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(3), 36–45. https://doi.org/10.55784/jompaabdi.v1i3.211
Giri, A. S. 2017. Tumbuhan Antimikroba Yang Digunakan Masyarakat Suku Tengger. 3(1), 9.
Khamidah, A., Antarlina, S. S., & Sudaryono, T. (2017). RAGAM PRODUK OLAHAN TEMULAWAK UNTUK MENDUKUNG KEANEKARAGAMAN PANGAN. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 36(1), 1.
Mariana, L. J. (2016). KAJIAN PENGETAHUAh{, SIKAP DAN TINDAKAI PENGGUNAAII OBAT TRADISIONAL TJNTT’K PENGOBATA}I MANDIRI DI KALANGAI{ MASYARAKAT DESA DIENG KECAMATAN KEJAJAR KABTTPATEN WONOSOBO JAWA TENGAI{. 103.
Setianto, R., Hasanuddin, A., & Syarif, J. 2021. Ethnomedicine Study of Muscle Flour Herbal (Borreria Laevis) In The Tengger Tribe of Bromo East Java as Anti-Inflamation. 9.
The Use of Children’s Herbal Mouthwash in Pediatric Dentistry: A Systematic Review. (2021). International Journal of Pharmaceutical Research, 12(sp3). https://doi.org/10.31838/ijpr/2020.SP2.564
Wirastri, R., & Utami, A. R. (2022). PERAN CELEBRITY ENDORSEMENT TEHADAP MINAT BELI PRODUK SCARLETT WHITENING. 5(2).
Published
Issue
Section
Copyright (c) 2023 Jurnal Industri Kreatif dan Kewirausahaan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional. that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).