PENGGUNAAN SIMBOL-SIMBOL DALAM RELASI KOMUNIKASI GAY

Abstrak

Homoseksualitas di Indonesia umumnya dianggap sebagai hal yang tabu baik oleh masyarakat dan pemerintah Indonesia. Dari ketidak mudahan dan ketidak diterimaan gay di Indonesia, maka gay mempunyai cara untuk berkomunikasi dengan gay lainnya, gay menggunakan simbol-simbol yang bermakna lain dengan orang lain pada umumnya. Makna tersebut hanya dapat di ketahui kaum gay. Penelitian ini menggunakan  teori Interaksionisme simbolis (George Harbert Mead). Dalam penelitian ini menggunakan Pikiran (Thought) bagaimana seseorang berfikir, Bahasa (Language) bahasa atau simbol yang digunakan dan Makna (Meaning) untuk mengartikan bahasa atau simbol yang digunakan. Metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodelogi kualitatif yang berjenis eksploratif dan menggunakan metode wawancara mendalam dan observasi. Data yang didapatkan berupa hasil wawancara, yang diperoleh dari observasi dan berupa data yang berupa dokumen, teks yang dinarasikan.

Hasil penelitian yang didapatkan yaitu, Pola interaksi gay. Interaksi masa kanak-kanak sebagai penyebab perilaku gay. Simbol dan makna dalam relasi komunikasi gay. Saluran komunikasi dalam relasi gay. Pengaruh media sosial bagi kelompok gay dan Pembahasan penggunaan simbol dalam realita gay. Salah satu faktor penyebab seseorang menjadi gay adalah perilaku saat kanak-kanak yang kurangnya pengawasan dari orang tua, dimana mereka main dengan anak-anak perempuan dan terbawa kebiasaannya itu sampai terbentuk menjadi gay. Dalam berkomunikasi gay menggunakan bahasa berupa isyarat, hanya mereka yang dapat mengartikan isyarat tersebut untuk mengetahui seseorang tersebut gay atau tidak, seperti kedipan mata, lirikan mata.