Komunikasi Ritual Pada Upacara Adat Talas Suku Helong Di Desa Batuinan, Kecamatan Semau, Nusa Tenggara Timur
Kata Kunci:
Upacara Adat Talas, Komunikasi Ritual, Etnografi, Ritual.Abstrak
Upacara adat Talas merupakan sebuah bentuk ritual adat larangan berbasis hutan marga yang bertujuan untuk menjaga ekosistem alam di Pulau Semau. Dalam konsepnya, Upacara adat Talas adalah ritual larangan pengelolahan dan memanfaatkan sumber daya dalam kurun waktu tertentu hingga populasi sumber daya alam memulih kembali dan bisa diambil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses tahapan upacara adat Talas yang dilakukan oleh keluarga Balle Billismau di Desa Batuinan dan untuk mengetahui unsur-unsur ritual yang terdapat dalam upacara adat Talas. Penelitian ini menggunakan metode Etnografi Komunikasi dengan teori ritual : unsur-unsur utama ritual yang dikemukakan oleh Liliweri. Hasil penelitian ini menunjukan aktivitas komunikasi ritual dalam tahapan-tahapannya dan dikemas dalam unsur-unsur utama ritual dimana terdapat sembilan komponen ritual didalamnya. Penelitian ini juga menemukan bahwa adanya perubahan kondisi alam yaitu mata air Uiutlui yang mana sebelum ditalas mata air tersebut sudah mengering dan setelah ditalas, air dalam mata air tersebut mulai melimpah dalam kurun waktu tiga tahun.Referensi
Carey, James W. 1992. Communication as Culture: Essays on Media and Society. Newyork: Routledge.
Chaer, Abdul dan Agustina, Leonie. 2010. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Couldry, Nick. 2005. Media Rituals; Beyond Functionalism., dalam Media Anthropology.
Dhavamony,Mariasusai. (1995). Fenomenologi Agama (Yogyakarta: Kanisius) 176
Djamal, 2015. Paradigma Penelitian Kualitatif. Yogyakarta Pustaka Belajar
Effendy. 2003. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti
Firth, Raymond.(1973). Symbols: Public And Private (New York, Ithaca: Cornell University Press), 76 .
Hamm, Ibnu. 2006ad. Communication as Discourse.Makalah. Jakarta
Koentjaraningrat. 1990. Ritus Peralihan di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Koentjaraningrat. 2000. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta
Liliweri, Alo. 2002. Makna Budaya dalam Komunikasi antar Budaya. Yogjakarta. PT. LKiS Pelangi Aksara
Liliweri, Alo. 2011. Komunikasi: Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana
Liliweri, Alo. 2023. Ritual Mengepung Kita. Kupang : Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Nusa Cendana
Lopulalan, D., & Palupi, N. (2021). Sangia, Hui, Sanghyang Dollar, dan Para Pembaca Bintang: Dokumentasi Pengetahuan Lokal dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam. Terasmitra dan Kapas Ungu
McQuail, Denis, dan Windahl, Sven. 1993. Communication Models for the study of mass communications (Second edition). London and Newyork: Longman.
Meleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarrya. Mulyana, Deddy. (2008). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Nomleni, A. (2021). Pukun Pulin Konservasi Sumber Kehidupan Masyarakat Uiasa.Yayasan Pikul.
Nomleni, A., Kuswardono, P. T., & Suyono, S. C. (2022). Bercermin di Semau. Kota Kupang: Yayasan Pikul.
Rappaport, Roy.(1978). Pigs For The Ancestors: Ritual In The Ecology Of A New Guinea (New Haven And London: Yale University Press), 1.
Rothenbuhler, Eric W. 1998. Ritual Communication: From Everyday Conversation to Mediated Ceremony. Thousand Oaks. SAGE Publications.
Satyananda, I. M., Sanjaya, I. P. K., Kadek Dwikayana, & Nitbani, S. (2013). Kearifan Lokal Suku Helong di Pulau Semau, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Penerbit Ombak.
Turner, Victor (1969), The Ritual Process, Structure and Antistructure (New York: Cornell University Press), 92-93
Andung, Petrus Ana. 2014. “Komunikasi Ritual Natoni Masyarakat Adat Boti Dalam di Nusa Tenggara Timurâ€. Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(1), 36-44.
Manafe, Djefri Yeremia. 2011. “Komunikasi Ritual pada Budaya bertani Atoni pah Meto Di Timor-Nusa Tenggara Timurâ€. Jurnal Komunikasi Vol.I No Kupang: Universitas Nusa Cendana Kupang dan Kandidat Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Pajajaran Bandung.
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Hak publikasi atas semua materi informasi yang tercantum dalam situs jurnal ini dipegang oleh dewan redaksi/editor dengan sepengetahuan penulis. Pengelola Jurnal akan menjunjung tinggi hak moral penulis.
Aspek legal formal terhadap akses setiap informasi dan artikel yang tercantum dalam situs jurnal ini mengacu pada ketentuan lisensi Creative Commons Atribusi-NonCommercial-No Derivative (CC BY-NC-ND), yang berarti bahwa hanya dengan izin penulis, informasi dan artikel Jurnal The Source dapat didistribusikan ke pihak lain dengan tanpa merubah bentuk aslinya untuk tujuan non-komersial.
Setiap terbitan Jurnal Source elektronik, bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Di luar tujuan tersebut, penerbit atau pengelola jurnal tidak bertanggung jawab atas terjadinya pelanggaran hak cipta yang dilakukan oleh pembaca atau pengakses.