STUDI IMPLEMENTASI KEARIFAN LOKAL PADA PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA, DESA BUDO, KABUPATEN MINAHASA UTARA

Benny Irwan Towoliu, Jufrina Mandulangi, Pearl Loesye Wenas, Merryany Bawole

Abstract


Sebelum bahkan setelah melewati waktu yang panjang dengan adanya  pandemi Covid-19, industri pariwisata masih tetap menjadi andalan untuk mempercepat pemulihan ekonomi di seluruh Indonesia. Pemicu utamanya adalah dukungan dari pemerintah Indonesia yang menetapkan pariwisata sebagai leading sector,  dimana wisata desa menjadi andalan dari daerah untuk bisa tumbuh dan berkembang, menopang pariwisata secara nasional.  Namun, tampaknya kecepatan pembangunan wisata desa tidak berbanding lurus dengan kemampuan masyarakat untuk mempertahankan identitas lokal agar tetap eksis. Kasus penelitian ini adalah di salah satu desa yang masuk dalam anugerah desa wisata, desa Budo, Kabupaten Minahasa Utara. Dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman masyarakat desa dalam mengimplementasikan identitas lokal dalam pengembangan fasilitas wisata. Metode yang digunakan bersifat deskriptif melalui survei, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat belum memahami peran identitas sosial budaya lokal dalam mengembangkan fasilitas wisata, dan umumnya hanya berdasarkan apriori atau firasat saja.

 


Keywords


Implementasi Kearifan Lokal; Pengembangan Fasilitas Wisata; Desa Budo

Full Text:

PDF

References


Cooper, et. al. (1998). Tourism Principles and Practice, 2nd ed., London: Pitman Publishing.

Gao, J., & Wu, B. (2017). Revitalizing traditional villages through rural tourism: A case study of Yuanjia Village, Shaanxi Province, China. Tourism Management, 63, 223-233.

Ghaderi, Z., & Henderson, J. C. (2012). Sustainable rural tourism in Iran: A perspective from Hawraman Village. Tourism Management Perspectives, 2, 47-54.

Ido, S., & Shimrit, P. F. (2015). Blue is the new green–ecological enhancement of concrete based coastal and marine infrastructure. Ecological Engineering, 84, 260-272.

Pforr, C. (2001). Concepts of sustainable development, sustainable tourism, and ecotourism: Definitions, principles, and linkages. Scandinavian Journal of Hospitality and Tourism, 1(1), 68-71.

Silomba, D. (2013). Mengungkap Perubahan Arsitektur Dan Fungsi Kawasan Kota Lama Manado Sejak Abad 16 Hingga Tahun 2012 (To discover The Changes of Architecture and Land Use of The Old Town of Manado Since 16th Century to 2012). MEDIA MATRASAIN, 10(1), 50-63.

Sklair, L. (2010). Iconic architecture and the culture-ideology of consumerism. Theory, Culture & Society, 27(5), 135-159.

Skoczen, K. N. (2008). Almost paradise: The cultural politics of identity and tourism in Samana, Dominican Republic. The Journal of Latin American and Caribbean Anthropology, 13(1), 141-167.

Slovin, E. (1960). Slovin's formula for sampling technique. Retrieved on February, 13, 2013.

Smith, A. (2010). The role of national identity and tourism in city planning: the case of Valletta. Urban Research & Practice, 3(1), 63-84.

Smith, S. L. (1988). Defining tourism, a supply-side view. Annals of tourism research, 15(2), 179-190.

Suriani, E. (2017). Bambu sebagai alternatif penerapan material ekologis: potensi dan tantangannya. EMARA: Indonesian Journal of Architecture, 3(1), 33-42.

Towoliu, B. I., Permana, D. E., & Sangari, F. (2020). Can the Chinese Cultural Attraction Become an Icon of Tourism Cultural Heritage?(A Case in China Village, Manado). Jurnal Ilmiah Peuradeun, 8(3), 601-618.

Towoliu, B. I., Runtuwene, T., Permana, D. E., Lumettu, A., Alelo, M., & Sangari, F. (2020, August). Coastal Carrying Capacity for Mangrove Ecotourism Development, Case Study in Budo Village, North Minahasa Regency. In First International Conference on Applied Science and Technology (iCAST 2018) (pp. 132-135). Atlantis Press.

Towoliu, B. I., Sangari, F., & Permana, D. E. (2022, March). Conservation & Tourism; Problem and Challenge in Development of Manado City Center as Heritage Tourism. In International Conference on Applied Science and Technology on Social Science 2021 (iCAST-SS 2021) (pp. 436-441). Atlantis Press.

Wall, G., & Mathieson, A. (2006). Tourism: change, impacts, and opportunities. Pearson Education.

Widagdyo, K. G. (2015). Analisis pasar pariwisata halal indonesia. Tauhidinomics, 1(1), 73-80.

Wulur, F. A., Kumurur, V. A., & Kaunang, I. R. (2015). Gaya bangunan arsitektur kolonial pada bangunan umum bersejarah di Kota Manado. SABUA, 7(1), 371-382.

Yoeti Oka. A. (1994). Pengantar Ilmu Pariwisata. Angkasa. Bandung.

Yoeti Oka. A. (1996). Pengantar Ilmu Pariwisata. Angkasa. Bandung.

Yuuwono, A. B. (2016). Pengembangan Potensi Bambu Sebagai Bahan Bangunan Ramah Lingkungan. Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur, 18(22).

https://bisnisnews.id/detail/berita/pariwisata-penyumbang-devisa-terbesar-di-2019




DOI:

https://doi.org/10.36441/pariwisata.v5i2.1428

Article Metrics

Abstract views : 324 times
PDF views : 366 times

Dimension Citation Metrics

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Jurnal Industri Parawisata Indexed By:

width= width=width=  width=  


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

 

View My Stats